Ekspor kopi robusta Lampung triwulan pertama melalui pelabuhan Panjang sekitar 55.373 ton dengan nilai sekitar 111,80 juta dollar Amerika Serikat atau naik bila dibandingkan dengan triwulan pertama pada tahun lalu yaitu 42.325 ton dengan nilai sekitar 75,69 juta dollar Amerika Serikat.

 "Jumlah itu meningkat jika dibandingkan triwulan tahun sebelumnya. Pada triwulan sebelumnya volume ekspor kopi Lampung sebanyak 42.325 ton senilai 75,69 juta US$, Peningkatan ekspor pada triwulan pertama ini karena banyaknya kontrak yang harus dipenuhi oleh eksporter asing maupun local. Sebagian besar ekspor kopi dari lampung ditujukan ke Negara-negara kawasan Eropa dan sisanya ke negara Amerika , Asia dan Afrika.

Ekspor kopi Lampung bukan hanya berasal dari Lampung saja tetapi juga dipasok oleh kopi yang berasal dari Sumatera Selatan dan Bengkulu yang merupakan daerah produksi kopi untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan.

Saat ini stok biji kopi di tingkat petani masih sedikit karena hanya baru sebagian kecil saja buah kopi yang bisa dipanen sedangkan untuk panen rayanya sekitar dua bulan lagi. Sementara harga basis kopi di Bandar lampung saat ini berkisar antara Rp22.700-Rp 24.000.

Dan diperkirakan ekspor kopi dari lampung akan meningkat pada triwulan kedua karena di wilayah sumatera bagian selatan, Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu sebentar lagi akan memasuki panen kopi. Dan diperkirakan musim ini produksi akan meningkat dibandingakan dari tahun sebelumnya.

Lampung sendiri merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 120.000--140.000 ton per tahun dengan luas areal kopi mencapai 163.670 hektare. Produktivitas kopi Lampung 883 kg/ha dengan sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat (62.570 ha). Tanggamus (53.897 ha) serta tersebar di Kabupaten Way Kanan 21.458 ha, Lampung Utara 20.412 Ha, dan sisanya berada di kebupaten Pringsewu dan Pesawaran.

Sementara Sumatera Selatan rata-rata produksinya sekitar 100.000 – 130.000 ton dengan luas area sekitar 209.952 Ha yang tersebar di Kabupaten OKU Selatan, Empat Lawang, Lahat, Pagar Alam dan Muara Enim, dengan produksi rata-rata sekitar 650 kg/Ha.

Serta propinsi Bengkulu rata-rata produksinya sekitar 65.000 – 70.000 ton dengan luas area sekitar 103.291 Ha yang tersebar di kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Seluma dan Bengkulu Selatan dengan produktivitas kopi Bengkulu sekitar 645 kg/Ha.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

0 komentar:

Post a Comment