Di zaman kita hidup sekarang ini, tidak sedikit orang tua yang mendambakan anaknya kelak menjadi artis ternama, aktor tersohor, politikus hebat, memenangi kontes kecantikan dan sejenis dengan itu dan sebagainya.

Sebaliknya, jarang ada orang tua sekarang dinama hidup serba mahal dan semua hal diukur dengan materi, yang mencita-citakan anak-anaknya menjadi hafizh al-Qur'an dan banyak menghafal hadist-hadist Nabi SAW.

Padahal keshalihan anak akan membuat orang tua berbinar-binar di dunia dan wajahnya berseri di akhirat.  Terlebih jika kita memiliki generasi penghafal al-Qur'an.

Rasulullah SAW bersabda , "Barangsiapa yang selalu membaca al-Qur'an dan menghafalkannya, niscaya Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya kelak pada hari kiamat, yang mana cahaya mahkota tersebut lebih indah dari rembulan ini." (HR. Thabrani)

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam karyanya "Ahkamul Maulud", sebagian ulama berkata, sesungguhnya Allah SWT nanti pada hari kiamat akan bertanya kepada orang tua tentang anaknya, sebelum bertanya kepada anak mengenai orang tuanya.  Oleh karena itu wasiat Allah SWT kepada  orang tua terhadap anak lebih didahulukan wasiat kepada anak terhadap orang tuanya, sebagaimana firman Allah SWT,

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرً (الإسراء: 31)

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (Q.S. al-Isra’:31)

Ibnul Qayyim melanjutkan, "barangsiapa menelantarkan pendidikan anaknya dan mengabaikanya, maka dia telah mengukir puncak keburukan.  karena kebanyakan mental buruk anak, berasal dari orang tuanya dengan membiarkan tanpa diberikan pendidikan agama.

Imam Ghazali berkata “mendidik anak bagaikan petani yang merawat tanamannya, menyingkirkan duri, mencabut tanaman liar, agar tumbuh dengan baik dan mekar.

Sejarah para ulama dicatat dengan tinta emas  “Tahfizhul Qur’an.”  Bahkan Sayyid Qutub dalam “Mu’alim Fit Thariq” menggelari generasi sahabat sebagai “Generasi Qur’ani yang unggul.”

Kita sering tercengang menemukan cerita bahwa Salafus Shalih telah menghafal al-Qur’an sejak usia belia.   

Muhammad bin Abdul Hafizh Suwaid dalam bukunya “Manhaj tarbiyah nabawiyah li at-thifli” memberikan contoh Salafus Shalih yang telah menjadi penghafal al-Quran di usia PAUD dan TK.

Imam Syafi’i  berkata, Aku telah menghafal al-Qur’an di usia tujuh tahun dan kitab muwatha’ karya Imam

Malik telah ku hafal ketika itu usiaku baru sepuluh tahun.

Sahl bin Abdillah at Tastari bertutur, Aku pulang pergi ke madrasah tahfizh dan aku berhasil menghafalnya ketika aku berusia enam atau tujuh tahun.

Ibnu Sina ketika berusia sepuluh tahun telah menyelesaikan menghafal al-Qur’an.

Ibrahim bin Sa’id al Jauhari berucap, “Aku pernah melihat anak yang baru berusia Empat tahun dibawa kehadapan al-Ma’mun.  Ia telah hafal al-Qur’an dan sudah terampil mengutarakan pendapat, hanya ketika lapar ia masih suka menangis.

Abu Muhammad, Abdullah bin Muhammad al-Asbahani bercerita, Aku telah berhasil menghafal al-Qur’an ketika berusia lima tahun.  Aku berguru kepada Abu Bakar al-Muqri’ untuk belajar al-Qur’an ketika berusia Empat tahun, yang hadir di majelis tahfizh berkata,” Jangan engkau dengarkan apa yang ia baca, karena ia masih belum cukup umur untuk menghafal al-Qur’an.” Al-Muqri’ berkata kepadaku,”  Bacalah surat at-Takwir.” Aku pun lalu membacanya, dan ketika beliau memintaku membaca surat al-Mursalat, maka aku pun membacanya tanpa ada kesalahan sedikitpun, lalu Al-Muqri berkata , ‘Dengarkanlah bacaannya dan jaminannya adalah aku.”

Masyaallah tabarakallah, di usia empat dan lima tahun, anak kita bisa apa, sudahkah mereka hafal surat al Mulk dan yang seirama dengan itu? Tentu hanya kita yang dapat menjawabnya.

Salafus shalih sejak usia dini mengajarkan al-Qur’an kepada anak-anaknya .  Abu Ashim berkata, “ Aku pergi membawa putraku ke rumah Ibnu Jaraij, ketika itu usianya belum menginjak tiga tahun, agar ia belajar al-Qur’an dan hadist nabi saw.  Abu Ashim berkata, “Tidak mengapa anak-anak di usia itu sudah menghafal al-Qur’an dan hadist nabi saw.”

Memberi imbalan kepada guru al-Qur’an yang mengajari anak-anak kita menghafal al-Qur’an merupakan salah satu bukti kesungguhan kita mendambakan anak-anak yang menjadi generasi Qur’ani.

Ketika Hammad bin Abi Hanifah telah lancar membaca surat al-Fatihah, maka Abu Hanifah memberikan imbalan kepada guru ngajinya sebesar seratus dirham, padahal satu dirham ketika itu bisa dapat satu ekor kambing.  Gurunya merasa imbalan yang diterimanya terlalu besar padahal ia baru mengajarkan  surat al-Fatihah. Abu Hanifah berkata ,”Jangan engkau meremehkan apa yang engkau ajarkan kepada anakku.

Seandainya saja aku memiliki financial lebih, tentunya aku memberimu lebih dari itu sebagai bentuk pengagunganku terhadap al-Qur’an.”
Tentang imbalan terhadap anak yang memiliki hafalan yang unggul, kita simak kisah yang mengagumkan ini !

Shalahuddin al-Ayyubi, ketika sedang dalam situasi perang berkeliling memeriksa pasukanya. Ia menemukan seorang anak kecil yang sedang berada dipangkuan ayahnya sedang membaca al-Qur’an.
Bacaanya sangat bagus dan indah, sehingga Shalahuddin terpesona dengan bacaananak tersebut.  Akhirnya ia memberikan hadiah makanan terbaik yang ia punya serta mewakafkan sebidang kebun bagi anak tersebut dan ayahnya.  Bagaimana dengan Kita???

Bagaimana dengan generasi dan anak-anak kaum muslimin saat ini??? Apakah masih kita temukan kisah tentang anak-anak mulia tersebut? Adakah Syafi’I, Ibnu Sina, Sahl bin Abdillah at Tastari di abad modern sekarang ini?

Jawabannya ada dalam buku “ Balita pun Hafal al-Qur’an” karya Salafuddin Abu Sayyid. Dalam buku ini diceritakan kisah para penghafal al-Qur’an di usia bermain, Tabbarak dan Yazid Tammanudin, adalah kakak-beradik hafizh al-Qur’an termuda versi lembaga internasional untuk tahfizhul Qur’an pimpinan Syekh Abdullah Ali Bashfar.  Mereka berdua memecahkan rekor dunia dan tercatat sebagai hafizh paling muda (4.5 tahun), mengungguli rekor sebelumnya yang hafizh di usia 5 tahun.  Tabbarak dan yazid adalah dari pasangan muda Kamil Labudi, yang juga penghafal al-Qur’an.

Masih banyak anak-anak ajaib di dunia ini sebut saja Abdullah Fadhil asy-Syaqaq, yang berhasil mendapatkan gelar doctor cilik di usia 7 tahun.  Tidak hanya hafal Fadhil juga memahami ayat demi ayat dan mengetahui letaknya di dalam mushaf.

Tabbarak dan Fadhil masih banyak memiliki ‘teman’.  Di Turki ada Muhammad Jauhari, hafizh termuda di negerinya.  Ia hafal 30 juz pada usia 6 tahun.  Di Bahrain ada Ali Husain Jawwad (hafizh 7 tahun), di Saudi ada Yusuf mutawalli (hafizh 11 tahun), malah di Aljazair ada anak berusia 3 tahun yang hafal surat al-Kahfi, Maryam, Juz ‘Amma dan beberapa hadist Nabi.  Yang barangkali kita se-tua ini belum hafal bahkan belum sempat dan belum berniat menghafalnya.

Dalam rangkaian kisah dalam buku karya Salafuddin Abu Sayyid ini dapat disimpulkan bahwa peran keluarga, khususnya orang tua, sangatlah besar.  Sudah saatnya kita para orang tua belajar dari buku ini, jika kita ingin keluarga kita menjadi penghafal al-Qur’an.

Selama Allah masih member kita nikmad usia, selama hayat masih dikandung badan, selama kita masih bisa bercita-cita, selama kita masih dapat bermimpi, tiada kata terlambat untuk mencetak generasi Qur’ani dalam keluarga kita.

Kita bisa mewujudkan mimpi kita, selama kita bisa merubah mau menjadi kemauan, selama kita mau merubah niat menjadi azam dan tindakandan selama kita tidak menyerah dengan keadaan dan kelemahan. 
Mari kita membangun anak generasi Qur’ani! Wallahu a’lam bishawab.

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

4 komentar:

  1. Mudah2an kita bisa menjadikan anak2 kita anak yg sholeh dan sholehah.

    ReplyDelete
  2. KISAH NYATA..............
    Ass.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jaya Pura Ingin Berbagi Cerita
    dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
    saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
    saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
    internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
    Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

    KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
    BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!

    ((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))

    Pesugihan Instant 10 MILYAR
    Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

    Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
    Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
    dll

    Syarat :

    Usia Minimal 21 Tahun
    Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
    Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
    Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
    Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

    Proses :

    Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
    Harus siap mental lahir dan batin
    Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
    Pada malam hari tidak boleh tidur

    Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

    Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
    Ayam cemani : 2jt
    Minyak Songolangit : 2jt
    bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

    Prosedur Daftar Ritual ini :

    Kirim Foto anda
    Kirim Data sesuai KTP

    Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

    Kirim ke nomor ini : 085320279333
    SMS Anda akan Kami balas secepatnya

    Maaf Program ini TERBATAS .

    ReplyDelete
  3. Subhanallah, justru saya ingin sekali mempunyai anak yang soleh dan soleha, salah satunya taat agama, mampu mengamalkan kitab suci Al-quran dsb.

    ReplyDelete