Untuk menentukan besaran harga kopi asalan per kilogramnya kita terlebih dahulu mengambil sample dari kopi tersebut untuk  menganalisis biji kopi tersebut  dengan tujuan mengetahui mutu atau  nilai cacat biji kopinya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis mutu biji kopi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.     Pengambilan sampel
2.     Sampel yang telah diambil selanjutnya diaduk dengan tujuan agar sampel menjadi homogen (merata). 
3.    Setelah itu dilakukan pengayakan, sehingga didapatkan ukuran biji (besar, sedang, dan kecil) dan kotoran. 
4.     Menghitung kadar air
·         Ambil sampel 100 g
·         Masukkan ke dalam Cera tester
·         Cera tester pada posisi normal di 5/segitiga
·         Tekan tombol warna hitam
·         Pastikan jarum Cera tester ada di tengah dan tidak bergerak lagi dengan menekan-nekan tombol warna merah berulang-ulang
·         Lihat tabel kopi pasaran yang tertera di bagian depan Cera Tester. Lihat suhu yang ada di belakang Cera tester, apabila diatas standar 0/30 maka sample ditambah dan apabila di bawah 0/30 maka dikurangkan sesuai dengan yang ditunjukan pengukuran  suhu.
5.      Menghitung nilai cacat
·         Ambil sampel 300 g
·         Pisahkan biji kopi yang cacat.
·         Kemudian hitung jumlah yang cacat.
·         Dari jumlah yang cacat kemudian dikalikan dengan nilai cacat yang telah ditentukan
·         Untuk analisa kopi (ELB/LB), timbang 100 g dahulu untuk menghitung jumlah biji kopi dengan batas maksimal lolos ayakan = 2%
·         Pemisahan biji cacat dilakukan  berdasarkan jenis cacat dan nilai cacat
6.      Analisis trase
·         Ambil sampel 100 g
·         Pisahkan kopi yang cacat, yang terdiri dari biji coklat, biji hitam,biji hitam sebagian,  biji pecah,  lubang dua, kulit, dan gelondong.
·         Timbang masing masing kopi yang cacat:
o   biji berwarna hitam:dikali 100%
o   biji berwarna hitam sebagian: dikali 100%
o   biji berwarna coklat: dikali 50%
o   biji pecah: dikali 100%
o   biji lubang lebih dari satu: dikali 100%
o   kulit dan gelondong: dikali 100%.
7.      Analisa ukuran biji
·         Jenis ELB Grade 2, defect 25 max menggunakan ayakan  8,5 mm
·         Jenis LB Grade 3, defect max 44 menggunakan ayakan 7,5 mm
·         Jenis EK Grade 4a dan 4b, defect max 60 dan max 80 menggunakan ayakan 5/7,5mm
·         Jenis SB sebagai bahan pengaduk 20/25 menggunakan ayakan 3 mm.
8.      Uji cita rasa
·         Roasting
·         Pinhalense dengan menggunakan gas api.
·         Panaskan roaster sampai 175°C
·         Masukkan 100g sampel ke roaster
·         Tunggu 8 sampai 10 menit
·         Untuk uji cita rasa, kopi jangan digoreng terlalu lama, cukup sampai berwarna kecoklatan.
·         Penggilingan
·         Standard test cup 10 g bubuk kopi dengan tingkat kekasaran No 5 untuk Grinding Mark PROBAT
·         Masukan ke dalam gelas atau mangkuk, tambahkan air 200 cc

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

2 komentar:

  1. Untuk menghasilkan kopi nikmat nan berkualitas ternyata ada proses / tahapan panjang dari kopi tsb.

    ReplyDelete